DP BBM Indonesia siap Perang VS Australia
Soekarno Berkata, Indonesia Siap Melawan Apapun
Dr, Soekarno, Presiden Republik Indonesia, dan juru bicara Pemerintah Indonesia di luar Batavia, menyiarkan dalam bahasa Melayu dan Inggris dari Yogyakarta di Jawa, mengatakan Bahwa Indonesia bertekat atau jikalau dibutuhkan berjuang untuk kemerdekaan tidak peduli kekuatan apapun yang akan menghadangnya.
Soekarno hanya meminta pengesahan kemerdekaan dari PBB secara penuh, dan mengatakan bahwa tidak ada lagi yang akan memuaskan 70.000.000 penduduk Indonesia, selain pengesahan kemerdekaan. Perundingan yang akan diselenggarakan di Batavia, akanlah sia-sia kecuali orang Belanda mengakui eksistensi Republik.
Dr Soekarno juga mengatakan: “Tujuh puluh juta rakyat Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat, akan bekerja sama dalam bidang ekonomi dan politik dengan demokratis. Setelah mereka memenangkan kebebasan mereka, dan akan mempertahankannya dengan segala cara”.
Dr Van Mook, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, menyatakan: “Pemerintahan Sjahrir di Indonesia, tidak memiliki kewenangan untuk memerintah. Oleh alasannya itu kelompoknya yaitu bukan pemerintah yang sah”. Dr Van Mook menambahkan, hal ini dilakukan kemarin dalam sebuah siaran dari Belanda. Dia berkata: “Perbuatan yang dituntut sekarang merupakan solusi dan mungkin tidak terlalu lama lagi. Piagam Atlantik menyuarakan perasaan kebencian Sekutu terhadap relasi kolonial dengan negara yang menjajahnya, dan serangan diarahkan pada kami di Australia, India, dan Amerika Serikat yaitu manifestasi roh internasional yang tidak akan mentolerir penaklukan dengan kekuatan setiap orang. Kami telah mengikuti dan memahami perkembangan ini. Ketika relasi dibangun antara Belanda dan Indonesia mereka akan bisa bekerja sama, mengakhiri kebingungan dan memulai rekonstruksi “.
Beberapa pengamat Indonesia tampaknya yakin bahwa akan ada kebuntuan politik lebih lanjut dalam diskusi sehubungan dengan masa depan bangsa Indonesia, dan bahwa kelak pasti akan menjadikan agresi militer dari Inggris dan Belanda besar-besaran, yang menyebabkan keadaan perang di Jawa. Memang, belum ada pembicaraan tertentu yang akan diadakan, terutama jikalau Indonesia telah menuntut pengesahan Belanda atas Pemerintah Indonesia secara tegas pada awal-awal pembicaraan.
Di sisi lain, walaupun Indonesia dalam keadaan sulit ada perasaan optimisme untuk disejajarkan dengan perwira-perwira dan pejabat Inggris, walaupun beberapa dari mereka merasa terusik atas pernyataan Dr Van Mook di London, mungkin juga disalahpahami oleh orang Indonesia . Seorang pejabat terkemuka mengatakan: “Saya menolak untuk menjadi apa pun namun optimis. Saya percaya bahwa tawaran Belanda cukup fleksibel untuk memungkinkan penerimaan oleh orang Indonesia – mereka bersua didak diperbolehkan mengagalkan perundingan”.
Perdana Menteri Indonesia, Sjahrir, telah mengungkapkan rencana untuk memulangkan tawanan Jepang dan interniran Belanda dari Jawa. Dia mengatakan Jepang telah memilih pelabuhan Cirebon, yang terletak di Jawa adegan utara, untuk mengumpulkan pasukan dan kemudian dipulangkan oleh Inggris. Semua interniran Belanda dan Eurasia akan meninggalkan Jawa dan terlebih dahulu dibawa ke Batavia. Unit Penjaga Perdamaian PBB akan mengawal pemulangan pasukan Jepang ke Cirebon dan menjaga interniran yang menuju Batavia menggunaka kereta api.
Seribu lima ratus inertness Belanda, terutama perempuan dan anak-anak, akan meninggalkan Batavia dalam beberapa hari berikutnya menuju ke Australia dan New Zealand, lebih banyak didominasi akan diangkut dengan kapal dan sebagian lagi akan diangkut dengan pesawat. Seribu lima ratus orang sudah berangkat menuju negara-negara tersebut, dan 1500 lebih akan dikirim kemudian. Dari total 4.500 orang Australia bersedia menampung 3000. Para pejabat Belanda mengatakan, Australia telah bersedia untuk mendapatkan dan menampung lebih banyak tawanan, tetapi telah mengantisipasi dan merencanakan untuk tidak ada lagi penambahan dalam jumlah besar.
Komentar
Posting Komentar